Mengenal Lebih Dekat Stigma Sosial pada Penyakit Menular di Indonesia

Seiring berjalannya waktu, pandemi COVID-19 bukan hanya membawa masalah kesehatan, namun juga menciptakan stigma sosial yang mempengaruhi masyarakat, termasuk Indonesia. Menurut penelitian dari Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, stigma sosial terhadap penyakit menular terutama muncul dari ketakutan dan ketidakpahaman masyarakat. "Stigma itu berasal dari ketakutan dan ketidakpahaman terhadap sesuatu yang tidak diketahui," ungkap Dr. Tri Yunis Miko Wahyono, seorang epidemiolog dari Universitas Indonesia.

Stigma sosial ini bukan hanya merugikan pasien secara emosional, tetapi juga dapat menghambat upaya penanganan penyakit. Di tengah pandemi, stigma ini semakin menguat dengan adanya misinformasi dan disinformasi yang beredar di masyarakat.

Bagaimana Dampak Stigma Sosial Terhadap Penanganan Penyakit Menular di Indonesia

Stigma sosial terhadap penyakit menular memang memiliki dampak yang serius terhadap penanganan penyakit tersebut. Pertama, stigma bisa menyebabkan seseorang enggan untuk melakukan tes atau pergi ke fasilitas kesehatan karena takut dikucilkan. "Stigma bisa mempengaruhi keputusan seseorang untuk mencari bantuan medis dan mendapatkan perawatan yang tepat," ujar Dr. Tri Yunis.

Kedua, stigma juga bisa memicu diskriminasi terhadap mereka yang sudah terinfeksi. Misalnya, mereka mungkin mendapatkan perlakuan yang tidak adil di tempat kerja atau di lingkungan sosialnya. Sebagai akibatnya, mereka mungkin merasa tertekan dan stress, yang bisa mempengaruhi kesehatan mental mereka.

Ketiga, stigma dapat menghalangi upaya pencegahan penyakit menular. Ini karena stigma bisa menghambat penyebaran informasi yang akurat tentang penyakit dan bagaimana cara pencegahannya. "Stigma bisa menjadi penghalang dalam penyebaran informasi yang benar tentang penyakit," kata Dr. Tri Yunis.

Untuk membantu mengatasi stigma ini, peran pemerintah dan media sangat penting. Pemerintah perlu memberikan informasi yang akurat dan jelas tentang penyakit dan cara penanganannya. Sementara media harus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah dan mengobati penyakit menular.

Dengan memahami dampak stigma sosial terhadap penanganan penyakit menular, kita bisa melakukan langkah-langkah yang tepat untuk meredam stigma ini. Mari kita bersama-sama berperan aktif dalam memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampak, serta edukasi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita tentang penyakit menular dan cara penanganannya.