Meningkatnya kebutuhan hidup dan persaingan di dunia kerja, kerap kali menjadi pemicu seseorang untuk kerja lembur atau dikenal dengan overworking. Overworking adalah suatu kondisi di mana seseorang bekerja melebihi jam kerja normal, baik itu bekerja lebih lama atau bekerja dengan intensitas yang lebih tinggi. Fenomena ini kerap terjadi karena beberapa alasan, mulai dari tekanan lingkungan kerja, adanya target yang harus dicapai, hingga rasa takut kehilangan pekerjaan.

Namun, tahukah Anda? Overworking bukan hanya berdampak negatif pada produktivitas kerja, namun juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan mental seseorang. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan, mengingat kesehatan adalah aset yang paling berharga dalam hidup. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai fenomena overworking dan pengaruhnya terhadap kesehatan.

Memahami Fenomena Overworking dan Alasannya

Overworking seringkali dianggap sebagai bentuk dedikasi dan profesionalisme dalam bekerja. Fenomena ini umum terjadi di berbagai industri dan profesi, baik di perusahaan swasta, BUMN, hingga startup. Beberapa orang bahkan rela merelakan waktu istirahat dan kehidupan sosial mereka demi bekerja lebih keras. Hal ini biasanya dipicu oleh beberapa alasan, seperti tuntutan pekerjaan, adanya target yang harus dicapai, atau adanya pemotongan gaji.

Selain itu, budaya kerja yang menganggap bahwa bekerja lebih lama dan lebih keras adalah suatu hal yang positif juga menjadi salah satu pemicu fenomena overworking. Keinginan untuk mendapatkan penghargaan atau promosi di tempat kerja, serta rasa takut kehilangan pekerjaan juga menjadi alasan lainnya. Namun, apa yang sering kali tidak disadari adalah bahwa overworking justru dapat berdampak negatif pada kinerja kerja dan kesehatan.

Dampak Overworking terhadap Kesehatan Fisik

Membahas dampak overworking terhadap kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, overworking dapat menyebabkan penurunan sistem imun tubuh. Ketika seseorang bekerja berlebihan, tubuh akan dipaksa untuk bekerja lebih keras dan ini dapat menyebabkan sistem imun tubuh menjadi lemah. Akibatnya, risiko terkena berbagai jenis penyakit pun akan meningkat.

Kedua, overworking juga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan tidur, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Ini disebabkan oleh stres yang dihasilkan dari bekerja berlebihan yang dapat mempengaruhi fungsi dan kinerja organ-organ dalam tubuh. Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, dapat berpotensi menyebabkan penyakit serius seperti hipertensi dan penyakit jantung.

Dampak Overworking terhadap Kesehatan Mental

Selain berdampak pada kesehatan fisik, overworking juga memberikan dampak buruk pada kesehatan mental. Beban kerja yang berlebihan dan tekanan di tempat kerja bisa menyebabkan seseorang mengalami stres, cemas, dan depresi. Rasa takut gagal atau takut kehilangan pekerjaan juga bisa memicu perasaan cemas yang berlebihan.

Terlebih lagi, jika seseorang tidak memiliki waktu untuk beristirahat dan meluangkan waktu untuk diri sendiri, bisa berdampak pada penurunan kualitas hidup dan kebahagiaan. Hal ini tentunya akan berdampak pada kinerja kerja dan produktivitas seseorang. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini bisa berujung pada burnout atau kelelahan fisik dan mental yang parah.

Memahami dan Mencegah Overworking

Setelah memahami dampak negatif dari overworking, penting untuk kita melakukan langkah-langkah pencegahan. Pertama, kita harus bisa mengelola waktu dengan baik. Membagi waktu antara kerja, istirahat, dan kehidupan pribadi dapat membantu mencegah overworking. Jangan ragu untuk mengambil cuti jika merasa lelah dan butuh waktu untuk memulihkan diri.

Kedua, belajarlah untuk mengatakan ‘tidak’. Jika merasa beban kerja sudah terlalu berat, jangan ragu untuk menyampaikannya pada atasan atau rekan kerja. Ingat, kita semua memiliki batas kemampuan dan energi, dan tidak ada salahnya untuk memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan kita sendiri.

Terakhir, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental. Rutin berolahraga, makan makanan yang sehat, cukup tidur, dan melakukan kegiatan yang disukai dapat membantu menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Ingatlah, kesehatan adalah investasi jangka panjang yang paling berharga.