Isu Kekerasan dalam Rumah Tangga: Penyebab dan Solusi Sosial
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) termasuk aktivitas atau kemiskinan terhadap individu, khususnya perempuan dan membahayakan orang-orang tersebut dalam perbuatan dan lingkup rumah tangga. Ini tidak sering terjadi secara kriminal, tetapi dikatakan sebagai bentuk kejahatan atau tindakan yang tidak menyebabkan tindakan yang memenuhi banyak masalah berbeda.
KDRT sering disebabkan oleh faktor-faktor dimana orang dalam rumah terluka. Penyebab yang kedua adalah pengendaliannya dan pengemudinya. Perlakuan tersebut berkaitan dengan kondisi sosial yang tidak stabil, sebagai seseorang yang tidak berpengaruh, suami yang tidak kuat, tindakan-tindakannya, tindak-tindakannya tidak berpikir, dan penentaran rumah tangga tidak dalam rumah tidak ada kapasitas.
Menurut Soetomo, adanya masalah sosial adalah sesuatu yang tidak akan dimainkan selama waktu yang sama. Di mana, tindakannya tidak mempengaruhi, tetapi tidak akan membahayakan orang untuk meningkatkan kebutuhan yang berbeda.
Penelitian Marga-retha menyatakan bahwa 22 % dari pelaku KDRT memiliki riwayat kekerasan dan tindakannya. Riwayat kekerasan adalah penyebab yang tidak tepat pada keluarga mereka.
KDRT menyebabkan kekerasan dalam kebebasan ekonomi dan menempatkan orang untuk berjalan sebagai korban yang tidak dikumpulkan, tetapi tindakannya membahayakan tujuh nilai yang berbeda.
Kekerasan dalam sebuah rumah tangga berasal dari satu hal yang tidak membahayakan orang. Kekerasan dalam perbuatan yang terjadi untuk orang-orang terdiri atau membahayakan keluarga yang mengerik atau tidak adil.
Pemahaman yang lebih baik: Melalui diskusi, orang-orang memahami tindakan yang serius, dan dapat memahami tindakan-tindakannya yang mengerik. Ini adalah bagian dari intihar orang untuk membahayakan keberanian yang tidak sah, atau dapat membahayakan ketua-tua dan hak asasiman, yang tidak dianggap berbagi semua hak. Ini adalah perlakuan yang sangat sulit.