Mengungkap Realitas Ketidaksetaraan Gender di Dunia Kerja Indonesia

Indonesia, meski dikenal sebagai negara yang multikultural dan inklusif, masih menunjukkan diskriminasi gender di dunia kerja. Menurut penelitian yang dilakukan oleh McKinsey, wanita di Indonesia hanya mendapatkan peluang pekerjaan sebesar 76% dibandingkan pria. Selain itu, "wanita cenderung mendapatkan pekerjaan yang rendah bayaran dan terbatas dalam promosi," kata Anindya Novyan Bakrie, seorang peneliti di Universitas Indonesia.

Masalahnya bertambah parah ketika melihat perbedaan gaji antara pria dan wanita. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata wanita hanya mencapai 84% dari pendapatan pria. Ketidaksetaraan gender juga tampak dari dominasi pria di posisi kepemimpinan. Dalam laporan Global Gender Gap Report 2020, hanya 33% wanita yang berada di posisi manajerial.

Ketidaksetaraan ini semakin diperparah oleh budaya patriarkis yang melekat dalam masyarakat. "Budaya patriarkis masih menganggap bahwa perempuan lebih cocok berada di rumah, membesarkan anak-anak, bukan bekerja," ujar Dra. Neng Dara Affiah, anggota Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.

Menelusuri Solusi Untuk Pemberantasan Ketidaksetaraan Gender di Tempat Kerja

Mengatasi ketidaksetaraan gender di Indonesia tentu bukan pekerjaan yang mudah. Namun, berbagai upaya bisa diambil. Yang pertama adalah mempromosikan kesadaran tentang isu ini. "Pendidikan dan pengetahuan tentang hak-hak gender dan kesetaraan sangat penting untuk dipahami oleh semua pihak," kata Dr. Siti Aminah Tardi, ahli gender dan ketenagakerjaan.

Selanjutnya, perlu ada kebijakan yang mendukung keberadaan wanita di tempat kerja. Ini bisa berupa kebijakan yang mendorong fleksibilitas kerja, hak cuti melahirkan yang layak, dan perlindungan terhadap pelecehan seksual. "Kebijakan yang mendukung wanita di tempat kerja bisa membantu mereka mencapai potensi maksimal," ujar Bima Arya, Wali Kota Bogor.

Terakhir, perlu ada dorongan untuk membantu wanita mencapai posisi kepemimpinan. Menurut Natalia Soebagjo, Ketua Transparency International Indonesia, "Untuk mencapai kesetaraan gender di tempat kerja, kita perlu mendukung dan mendorong wanita untuk memimpin. Mereka memiliki kemampuan yang sama dengan pria."

Ketidaksetaraan gender di dunia kerja Indonesia adalah realitas yang harus diubah. Melalui pendidikan, kebijakan yang mendukung, dan dorongan terhadap kepemimpinan wanita, kita bisa meraih kesetaraan gender di tempat kerja. Kita semua memiliki peran dalam perubahan ini.